Guru memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional, khususnya dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Pada tanggal 16 Mei 2024, Malaysia merayakan Hari Guru Nasional. Momentum tersebut menjadi wadah bagi guru dan anak didik untuk mempererat kebersamaan dan kasih sayang. Para wali murid membawa berbagai jenis makanan dan bingkisan untuk guru di Taska Ana Port Dickson, sebagai tanda penghargaan dan terima kasih atas dedikasi mereka.
Ketua Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Novita Ashari, M.Pd., berkesempatan memberikan edukasi kepada anak didik dalam peringatan Hari Guru tersebut. Ia menjelaskan mengenai pentingnya memuliakan guru. "Tanpa guru kita tidak boleh membaca, tanpa guru kita tidak boleh menulis, tanpa guru kita tidak boleh menjadi pintar," katanya dengan logat Melayu yang khas.
Kegiatan tersebut sangat berkesan karena selain memberikan edukasi tentang pentingnya peran guru, Prodi PIAUD juga mengenalkan beberapa permainan tradisional Indonesia kepada anak-anak. Permainan seperti congklak dan egrang tidak hanya menghibur tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan dan kreativitas.
Menurut Novita Ashari, mengenalkan permainan tradisional merupakan cara untuk membangun jembatan budaya antara Indonesia dan Malaysia, serta memperkaya pengalaman anak-anak dengan warisan budaya yang beragam. "Dengan mengenalkan permainan tradisional, kita tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga mendidik anak-anak tentang pentingnya kebersamaan, kreativitas, dan menjaga warisan budaya," ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh guru dari tiga sekolah Taska Ana yang berlokasi di berbagai daerah, dan dipusatkan di Sekolah PASTI Al-Mukmin, Springhill Batu 10, Malaysia. Para guru dan anak-anak sangat antusias mengikuti rangkaian acara yang telah disusun dengan baik oleh tim Prodi PIAUD.
Salah satu guru di Taska Ana, Nur Hidayah, menyatakan bahwa acara ini memberikan banyak manfaat baik bagi guru maupun anak didik. "Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antara guru dan murid tetapi juga memberikan wawasan baru tentang pentingnya memuliakan guru dan menghargai budaya tradisional," ujarnya.
Novita Ashari berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan untuk mempererat hubungan antarnegara dalam bidang pendidikan, serta untuk terus menanamkan nilai-nilai penting tentang penghormatan terhadap guru dan pelestarian budaya kepada generasi muda. "Kami berharap acara ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak pihak dan terus mendorong kolaborasi positif antara Indonesia dan Malaysia dalam bidang pendidikan," tutupnya.
Dengan berbagai kegiatan yang inspiratif ini, peringatan Hari Guru di Taska Ana Port Dickson tidak hanya menjadi ajang untuk merayakan dan menghargai peran guru tetapi juga sebagai sarana edukasi dan kebudayaan yang memperkaya pengalaman para peserta didik.