Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare - Dalam upaya melestarikan warisan tradisi Arab-Melayu, Muhammad Irwan, M.Pd.I, Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) IAIN Parepare, tampil sebagai narasumber dalam kegiatan Bimbingan Literasi Tradisi Arab-Melayu yang berlangsung di Institut Pengajian Tinggi Islam Darul Ma’arif (PETIDEM), Patani, Thailand, pada Selasa (14/10/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat literasi tradisi Arab-Melayu melalui pembelajaran bahasa Arab dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Abdul Ghani Abdul Latif, Ketua PETIDEM; Mustafakama Waeduereh, Wakil Ketua Biro Kerja Sama; dan ustaz Azmi, M.Pd., Kepala Madrasah Aliyah.
Dalam sesi pemaparan, Muhammad Irwan, menekankan pentingnya pengajaran bahasa Arab sebagai bagian dari identitas budaya lokal. "Pembelajaran bahasa Arab dalam tradisi Arab-Melayu bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga upaya menjaga identitas budaya dan warisan intelektual masyarakat Melayu," jelasnya.
Irwan juga memperkenalkan metode pembelajaran interaktif seperti permainan dan lagu untuk meningkatkan partisipasi peserta. "Pendekatan yang lebih interaktif dapat membuat pembelajaran bahasa Arab lebih menyenangkan dan mudah dipahami, sehingga hasilnya lebih optimal," tambahnya.
Tuan Guru Haji Ahmad, Ketua Yayasan Ma’had Darul Ma’arif, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi Muhammad Irwan dalam kegiatan ini. "Metode inovatif yang beliau sampaikan sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan di Patani. Pembelajaran bahasa Arab berbasis tradisi Arab-Melayu adalah langkah strategis untuk menjaga warisan budaya kami dan mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global," ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan kerja sama antara IAIN Parepare dan lembaga pendidikan di Thailand, sekaligus berkontribusi pada peningkatan pendidikan bahasa Arab dan pelestarian tradisi Arab-Melayu.
Dengan suksesnya penyelenggaraan kegiatan ini, diharapkan program serupa dapat terus berlanjut untuk mempererat kerja sama internasional dan meningkatkan kualitas pendidikan di kedua lembaga. (hfs)